Nasi tepeng

Nasi tepeng

Ingin sarapan yang ciri khas Bali? Coba saja mencicip nasi tepeng ciri khas Gianyar. Kuliner yang satu ini jadi pilihan penting buat penduduk Bali yang tinggal di Kabupaten Gianyar. Untuk memperoleh kuliner tradisionil Bali yang satu ini juga kurang susah. Sampai sekarang ini, Anda masih tetap dapat menjumpai penjanja nasi tepeng banyak bersebaran, terutamanya di Gianyar. Dengan spesial, nasi tepeng ciri khas Gianyar ini jadi pilihan penduduk Gianyar saat pagi hari. Ditambah lagi, nasi ini mempunyai struktur seperti bubur.

download 34 1

Nasi ciri khas Gianyar ini miliki struktur yang cukuplah lembek. Akan tetapi, perihal yang cukuplah unik didapati dari kuliner tradisionil ini ialah, rasa-rasanya yang termasuk cukuplah pedas. Bukan sekedar itu, nasi ini pula di dalamnya ada beberapa bumbu rempah-rempah ciri khas Bali yang membuat miliki cita perasaan berlainan.Dalam proses membuatnya, nasi tepeng ciri khas Gianyar ini memakai bermacam type bahan.

Baca Juga : Nusa Penida, Gawk di Broken Beach

Anda dapat merasakan bahan berbentuk nangka muda, ayam goreng, kacang panjang, kacang merah, terong, kelor, atau telur pada menu yang satu ini. Nusa Penida Tour Umumnya, makanan ini juga diberikan dengan daun pisang yang membuat tampak demikian simpel.Nasi ini mempunyai keserupaan dengan nasi uduk yang bisa didapati dengan gampang dan saling menu sarapan. Persamaan itu, sebab kedua-duanya mempunyai cita perasaan yang gurih.

Perasaan gurih ini didapat sebab nasi tepeng ikut memakai santan dalam proses membuatnya. Beras di rebus bersama dengan santan yang lalu digabung dengan bumbu seperti kunyit, daun salam, dan garam.Nasi yang miliki struktur lembek lalu diberi dengan bermacam type sayuran yang sudah dijelaskan. Setelah itu, di bagian atas akan disiram dengan racikan bumbu ciri khas Bali. Tidak lupa, ada juga parutan kelapa yang tetap mengikuti langkah penyajian nasi tepeng ciri khas Gianyar. Untuk lauk, umumnya daging ayam diberikan berbentuk suwiran. Diluar itu, ada juga pilihan potongan telur.

READ  Nga’a Watary Patau Kabbe Khas Sumba