Terdapat beberapa makanan ciri khas dari Nusa Tenggara Barat (NTT) yang kita kenal, diantaranya ialah Tapa Kolo. Tapa jika adalah makanan tradisionil yang telah ada semenjak jaman dahulu, memiliki bahan basic beras merah. Tapa Kolo dibikin lewat cara dibakar di bambu. Tapa kolo dengan harfiah datang dari kata ‘Tapa’ yang berarti bakar, serta ‘Kolo’ yang berarti nasi bambu.
http://socialbookmark.hol.es/wisata/menikmati-sunset-dari-hotel-mario-di-sumba-barat/
Penduduk NTT umumnya memproses Tapa Kolo untuk diberikan dalam upacara kebiasaan. Beras yang dipakai untuk memasak Tapa Kolo juga dipanen lewat rangkaian ritual kebiasaan yang dikerjakan oleh beberapa tetua kebiasaan kampung. Tapa kolo ini begitu susah diketemukan dalam hari-hari biasa.
http://prediksibola.hol.es/wisata/pantai-padangbai/
Umumnya masyarakat lokal memasak Tapa Kolo di dalam rumah kebiasaan gadang, pada musim mulai tanam padi. Beberapa ada juga yang memasaknya di persawahan. Langkah membuat Tapa Kolo ialah beras merah atau dimaksud dengan ‘Dea Laka’ dibikin bersih terlebih dulu, lantas dimasukkan ke bambu memiliki ukuran kecil. Akan tetapi, lubang bambu kecil itu dikasih alas dengan daun enau muda agar nasi yang dibuat bersih. Setelah itu ditambahkan dengan air. Terkadang beragam dengan masukkan daging babi, daging ayam agar berasa lebih enak kembali.
http://socialbookmark.hol.es/wisata/es-mad-pops-yang-fenomenal-bali/
Setelah semua beres, masyarakat lainnya menyiapkan api untuk membakarnya. Kurang lebih satu jam atau satu 1/2 jam untuk membakar banyak “Tapa Kolo”. Sesaat golongan wanita mempersiapkan bumbu-bumbu dan memasak daging ayam atau daging babi.Bila Tapa Jika dibikin tiada isian, lebih enak dikonsumsi dengan daging ayam yang bersantan. Untuk kamu yang muslim, mesti waspada serta menanyakan sebelum konsumsi tapa jika. Apa didalamnya ada isian daging babi yang haram untuk dikonsumsi ataukah tidak.