Mebel Jepara sekarang banyak disenangi oleh beberapa customer. Mebel yang hadir dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ini sudah benar-benar familiar di dunia. Untuk pemasaran sendiri telah dipasarkan dalam 4 bentuk ialah mebel atau Mebel separuh jadi atau belum digerakkan tahap finishing pelitur, mebel yang telah diatasi tahap finishing pelitur, mebel yang sudah jadi dan dipasarkan dengan online, serta mebel pangsa ekspor yang dijual oleh pengusaha yang hadir dari Jepara.
Untuk bahan bakunya, Mebel Jepara ini mengimplementasikan jenis kayu jati. Kecuali ini disebakan karena tipe kayu itu tidak gampang diserang hama seperti rayap sampai mebel yang terbuat dari kayu jati dapat bertahan lama justru sampai beberapa ratus tahun. Selain itu, kayu jati mempunyai warna yang keunikan dan mempunyai serat yang halus. Bahan baku dalam produksi mebel setelah itu kayu olahan seperti serbuk kayu dan serat kayu.
Untuk kayu olahan sendiri terbilang sangatlah efisien karena dalam pengerjaan membuat menggunakan sejumlah besar bagian pohon. Bukan sekedar hal yang demikian yang menyebabkan kayu olahan ini dipasarkan di harga yang lebih murah jadi bahan baku dalam produksi mebel. Namun, tipe bahan baku ini memiliki daya yang lebih rendah bila dibandingi dengan kayu solid. Kecuali itu, kayu olahan bisa bertahan sampai lebih dari 10 tahun, tapi kayu ini keliatannya belumlah ada untuk mebel yang buat jadi oleh pengrajin Jepara.
Bukan sekedar bahan kayu olahan, bahan Mebel selanjutnya yaitu kayu solid. Bahan baku Mebel yang satu ini yaitu bahan yang paling kuat dibanding bahan kayu olahan, sampai harga lebih mahal. Kelebihan menggunakan kayu solid jadi bahan baku dalam pembuatan Furniture ialah ketahanannya. Kecuali ini disebabkan karena kayu solid dapat bertahan sekitar 18 tahun lebih tergantung keadaan ruangan dan cuaca.