Asal Usul Kota Depok : Sejarah, Presiden, Depok Tua

Sekarang orang lebih kenal kota Depok jadi kota pelajar, terutamanya adanya universitas Kampus Indonesia (UI) serta beberapa universitas yang lain. Lokasi Margonda ialah lokasi yang paling hidup serta hampir tetap macet, sebab banyak mall berdiri dari sana. Lokasi ini oleh masyarakat Depok seringkali dikatakan sebagai lokasi Depok Baru.

Artikel Terkait : https://arrahmanaqiqah.com/aqiqah-murah-depok-2020/

Warga Depok menyebutkan satu wiayah yang diketahui dengan nama Depok Lama. Sebab daerah berikut asal mula dari kota Depok. Sejarahnya, kata Depok itu datang dari kata padepokan, sebab dulu dari sana banyak tempat untuk lakukan semedi. Tapi utak atik gatuk ada pula mengatakan jika asal nama Depok adalah datang dari singkatan dari bahasa Belanda yakni “De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen” yang mempunya makna jemaat Kristen yang pertama.

Menurut sejarahnya Kota Depok bermula dari seseorang yang bernama Cornelis Chastelein yang datangkan seseorang “budak” yang berasal di luar Jawa (Sulawesi, Kalimantan, Maluku serta Timor). Tetapi, sebab Cornelis Chastelein anti dengan perbudakan, jadi beberapa penggarap tanah pertanian tidak disebutkan dengan “budak” tetapi dipandang seperti keluarga serta membuat 12 marga.

Ke-12 marga iniah yang keudian jadi cikal akan masyarakat dari kota Depok, serta mempunyai status jadi masyarakat yang eksklusif sebab dibedakan dengan beberapa pendudukan lokal. Ketidaksamaan ini sebab mereka itu dapat bicara bahasa Belanda, dan hidup seperti orang Eropa baik dalam berbusana atau dari sisi budayanya, beberapa anak mendapatkan pendidikan serta sekolah dengan bersepatu, berlainan dengan beberapa anak masyarakat lokal yang bertelanjang kaki. Sekolah di Depok pada jaman dulu yang menjadi saksi riwayat adalah Europeesch Lagere School (saat ini bernama SDN Pancoran Mas).

READ  Cagar Alam Pancoran Mas Depok

Ketimpangan ini pulalah yang selanjutnya menyebabkan pengusiran dari masyarakat lokal saat masa kemedekaan, sebab mereka dipandang seperti antek penjajah, serta saat ini tinggal sedikit keturunan dari ke-12 marga itu.