Saling ada di Propinsi Banten, Pantai Tanjung Monitor mungkin belum setenar Pantai Anyer. Walau sebenarnya, pantai ini mempunyai keindahan yang tidak kalah memikat. Tempatnya yang tidak jauh dengan Kota Jakarta, seolah jadi angin baru buat kamu yang kangen ‘mantai’ di surga-surga tersembunyi. Belakangan ini pesona Pantai Tanjung Monitor makin seringkali kelihatan di beberapa sosial media, khususnya account Instagram yang bergelut di dunia traveling dalam negeri. Berada di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Pantai Tanjung Monitor menaruh pesona magis yang mempesona.
Pada pagi sampai sore hari, kamu dapat temukan pemandangan indah dari pantai yang berhias karang komplet dengan ombak ciri khas Laut Selatan Jawa yang tinggi serta berkobar-kobar. Karena sangat tingginya, ombak laut yang menggulung tinggi itu bahkan juga dapat menghantam dinding batu karang hingga membuat waterblow yang memikat tiap pengunjungnya.
Sedang waktu senja mendekati, kamu dapat melihat semburat merah keemasan sang mentari yang eksotis sekaligus juga romantis. Benar-benar pas buat kamu sang yang suka senja serta tentu saja beberapa pasangan.Ada sederetan dengan beberapa pantai indah yang lain, Pantai Tanjung Monitor mempunyai landmark tertentu, yang dapat kamu pakai jadi pemberi tanda supaya tidak kebingungan atau salah arah.
Pemberi tanda itu berbentuk gugusan batu karang tinggi yang berupa seperti monitor. Bentuk batu karang berikut yang selanjutnya jadi asal nama dari Pantai Tanjung Monitor. Tetapi, dibalik pesona Pantai Tanjung Monitor yang memikat, nyatanya pantai ini menaruh mitos yakni jadi saksi cerita cinta tidak sampai Sangkuriang, lho. Beritanya, sepasang gunung batu karang yang berdiri menjulang ditengah-tengah Pantai Tanjung Monitor adalah perwujudan dari monitor perahu Sangkuriang. Narasi ini dipercaya serta diwariskan dengan turun-temurun oleh beberapa sesepuh Banten Selatan yang juga dikenal jadi Tanah Pakidulan.