Ludruk ialah satu drama tradisionil yang dimainkan oleh satu group kesenian yang digelarkan dalam suatu panggung yang ambil narasi mengenai kehidupan rakyat keseharian, narasi perjuangan dan lain-lain, yang diselingi dengan banyolan serta disertai dengan gamelan menjadi musik Dialog/monolog dalam ludruk berbentuk manghibur serta membuat penontonnya ketawa, memakai bahasa ciri khas Surabaya.
http://intuit.hol.es/wisata/jelajahi-hutan-pinus-instagrammable/
Bahasa lugas yang dipakai dalam ludruk dibikin gampang diserat oleh kelompok non berpendidikan. Biasanya ludruk dibuka dengan tandhakan seperti tari remo atau beskalan putri. Sedang pada ludruk Malang pembuka pementasan diwujudkan dengan mendendangkan parikan yang berisi mengenai kondisi dalam penduduk sosial, atau persoalan sosial yang tengah hangat diperbincangkan sama dengan judul serta topik yang akan diusung dalam pertunjukan gagasan itu.
http://masterseo.esy.es/wisata/pantai-balekambang-malang/
Ludruk Malang terlahir dari perjuangan penduduk selama saat penjajahan. Oleh karenanya, lakon, narasi, ataupun latar belakang tempat serta waktu tetap mengacu pada kehidupan keseharian waktu waktu perjuangan. Kesenian ludruk mulai berkembang di Malang semenjak tahun 1930, waktu grup ludruk pertama bernama ludruk “Ojo Dumeh” dibuat oleh Abdul Madjid.
http://sigithermawan.esy.es/wisata/sumber-pitu-tumpang-dan-ringin-gantung/
Sesudah itu ludruk-ludruk lainnya mulai banyak muncul di Kota Malang. Akan tetapi sekarang ini, cuma tersisa dikit saja grup ludruk yang masih tetap aktif di kota Malang. Perihal ini karena jumlahnya pemain ludruk yang berubah profesi, tempat pementasan yang minim, dan minimnya perhatian dari banyak pihak untuk melestarikan budaya ludruk ini. Tapi janganlah cemas, kesenian ludruk Malangan ini masih tetap dapat dilihat di Festival Malang Kembali 2012.